KataKata Jomblo ini memang sangat cocok dengan suasana Hati yang sedih dan Galau, di zaman sekarang ini apa apa dikit langsung Galau, mungkin sudah menjadi rutinitas Remaja Indonesia mungkin yaa.. terlepas dari masalah tersebut tidak semua Jomblo itu Ngenes! ada juga Jomblo yang Happy dan seneng-seneng aja, Single is Very Happy ! Cekucapan selamat hari lahir untuk cucu perempuan Simak juga tentang hari dan ucapan selamat hari lahir untuk cucu perempuan Ucapa Cintakuseperti ilmu tajwid Jika anda dan kekasih termasuk nahwiyyin tak ada salahnya ungkapkan rasa cinta dan rindu dengan puisi berbau ilmu nahwu. Cinta itu tak dibatasi oleh waktu Seperti Mubtada Kahbar. Di dalam menerjemahkan suatu teks kita tidak bisa menerjemahkannya dengan kata perkata. Arif Tasrikin Imron LC. Androidএর জন্য Kata Kata Menyindir Orang Sombong Munafik 1.0.1 APK ডাউনলোড৷ Kata Kata Menyindir Orang Sombong Munafik. BN English Português Español Pусский العربية‎ 中文(简体) 中文(繁體) हिन्दी Indonesia Italiano Nederlands 日本語 Polski Deutsch Bermacammacam kata nista yang Pas lontarkan pada pemimpin Umno sejak dari dulu lagi.Tapi semua itu tidak melemahkan semangat pemimpin Umno untuk bersama dengan Pas bagi penyatuan orang melayu.Bagi Umno yang penting dan utama adalah keinsafan pada pemimpin Pas untuk sama sama dengan Umno bagi memperkukuhkan bangsa melayu itu sendiri.Itulah yang paling utama dan bagi Umno pemimpin tidak penting KetuaCabang Parti Keadilan Rakyat (PKR) Rantau Panjang, Mohammad Agos Mohd. Noor didakwa di Mahkamah Sesyen di sini hari ini atas tuduhan bersubahat dengan seorang ibu tunggal untuk menerima rasuah RM50,000 berhubung penganugerahan 'Dato' Diraja' daripada sebuah persatuan kerabat, tahun lalu. Alqomariyah karena ada huruf bertemu dengan huruf . Penjelasan hukum tajwid per kata surat Al Zalzalah lengkap dari ayat 1-8Silahkan kunjungi httpswwwtahsinid201712surat-al-zalzalahhtmlAtau httpsw. Dalam surat Al Zalzalah terdapat hukum tajwid Alif lam qomariyah Mad thabii Ikhfa haqiqi Ghunnah Idgham bighunnah dan sebagainya. IuLfSM8. Asal kata Tajwid yaitu dari kata bahasa Arab “jawwada – yujawwidu- tajwiidan” جوَّدَ يجوِّد ، تجويدًا ، فهو مُجوِّد ، والمفعول مُجوَّد berarti membuat sesuatu menjadi bagus. Di dalam beberapa buku tajwid disebutkan bahwa istilah ini muncul ketika seseorang bertanya kepada khalifah ke-empat, Ali bin Abi Thalib tentang firman Allah yang berbunyi ورتل القرأن ترتيلا Beliau menjawab bahwa yang dimaksud dengan kata tartil adalah tajwiidul huruuf wa ma’rifatil wuquuf, yang berarti membaca huruf-hurufnya dengan bagus sesuai dengan makhraj dan shifat dan tahu tempat-tempat waqaf. Selama ini memang belum ditemukan musnad tentang perkataan beliau mengenai hal di atas, dan kisah ini hanya terdapat dalam kitab tajwid. Akan tetapi para ulama’ bersepakat bahwa yang dimaksud dengan tartil adalah tajwiidul huruuf wa ma’rifatil wuquuf. Untuk menghindari kesalahpahaman antara tajwid dan qiraat, maka perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tajwid. Pendapat sebagian ulama memberikan pengertian tajwid sedikit berbeda, namun pada intinya sama. Secara bahasa, tajwid berarti al-tahsin atau membaguskan. Sedangkan menurut istilah yaitu, mengucapkan setiap huruf sesuai dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang mesti diucapkan, baik berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifatnya yang baru. Sebagian ulama yang lain medefinisikan tajwid sebagai berikut “Tajwid ialah mengucapkan hurufal-Quran dengan tertib menurut yang semestinya, sesuai dengan makhraj serta bunyi asalnya, serta melembutkan bacaannya dengan sempurna mungkin tanpa berlebihan ataupun dibuat-buat”. Kapan Ilmu Tajwid Mulai Ada ? Jika ditanyakan kapan asal mula ilmu Tajwid, maka pada dasarnya ilmu ini telah ada sejak al-Quran diturunkan kepada Rasulullah SAW. Ini karena Rasulullah SAW sendiri diperintahkan untuk membaca al-Quran dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا “Bacalah al-Quran itu dengan tartil perlahan-lahan”. QS. Al-Muzammil 73 4 Kemudian Rasulullah SAW mengajar ayat-ayat tersebut kepada para sahabat dengan bacaan yang tartil. Para sahabat menguasai semua itu seperti yang telah di ajarkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Diantaranya seperti Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit dan lain sebagainya. . Semua ini menunjukkan bahwa pembacaan al-Quran bukanlah suatu ilmu hasil dari ijtihad fatwa para ulama’ yang di olah berdasarkan dalil-dalil dari al-Quran dan Sunnah, tetapi pembacaan al-Quran adalah suatu yang taufiqi diambil terus melalui riwayat dari sumbernya yang asal yaitu sebutan dan bacaan Rasulullah SAW. Akan tetapi bagaimanapun, yang dianggap sebagai penulisan ilmu tajwid yang paling awal adalah ketika adanya kesadana akan perlunya mushaf Utsmaniah yang ditulis oleh Sayyidina Utsman diberikan titik-titik pada huruf-hurufnya, kemudian baris-baris bagi setiap huruf dan pelafalannya. Gerakan ini diketuai oleh Abu Aswad Ad-Duali dan Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi, dimana ketika itu Khalifah umat Islam memiliki tugas besar untuk hal ini disaat umat Islam mulai ada yang melakukan kekeliruan didalam bacaan. Itu karena ketika masa Sayyidina Ustman, belum diberi titik-titik maupun harakat, sebab bertujuan memberi keleluasaan kepada para sahabat dan tabi’in pada masa itu untuk membacanya sebagaimana yang mereka telah ambil dari Rasulullah SAW, berdasarkan dengan dialek bangsa Arab yang beraneka ragam. Tetapi setelah berkembang luasnya agama Islam ke seluruh tanah Arab serta takluknya Roma dan Persia ke tangan umat Islam pada tahun pertama dan kedua Hijrah, bahasa Arab mulai bercampur dengan bahasa penduduk-penduduk yang ditaklukkan umat Islam. Ini telah menyebabkan terjadinya beberapa kekeliruan didalam penggunaan bahasa Arab dan demikian juga dengan pembacaan al-Quran. Maka, al-Quran Mushaf Utsmaniah diberi tambahan titik-titik dan harakat pada huruf-hurufnya untuk menghidari kekeliruan-kekeliruan tersebut. Permulaaan Pembukuan Ilmu Tajwid Orang yang pertama kali menghimpun ilmu ini dalam bentuk kitab adalah Al-Imam al-Adhim Abu Ubaid al-Qasim bin Salam pada abad ke-3 Hijriyah didalam kitabnya “Kitabul Qiraa-at/ كتاب القراءات”. Sebagian ada yang mengatakan bahwa orang yang pertama mengarang dan menghimpun ilmu-ilmu qira-at adalah Hafsh bin Umar Ad-Duriy. Adapun pada abad ke-4 Hijriyah, masyhur seorang imam bernama Al-Hafidz Abu Bakar bin Mujahid Al-Baghdadiy, ia merupakan orang yang pertama kali mengarang kitab mengenai bacaan 7 qira’at yang masyhur Kitab al-Sab’ah. Ia wafat pada tahun 324 H. Memasuki abad ke-5 Hijriyah, masyhur nama Al-Hafidz Al-Imam Abu Amr Ustman bin Sa’id Ad-Dani, pengarang kitab Al-Taysir التيسير yang berisi tentang qira-at Sab’ah dan menjadi sandaran pada ahli Qurra’. Ia juga memiliki banyak karangan dalam bidang seni qiraat dan lainnya. Dimasa ini juga masyhur, seorang ulama bernama Al-Imam Makki bin Abi Thalib Al-Qaisi Al-Qairawani, ia mengarang bermacam-macam kitab tentang qira’at dan ilmu-ilmu Al-Qur’an. Pada abad ke-6 Hijriyah, tampil seorang ulama yang menjadi rujukan tokoh-tokoh ulama yang sezaman dengannya maupun datang setelahnya, dengan karangannya bernama “Hirzul Amani wa Wajhut Tahani” atau terkenal dengan “Matan Syathibiyah”, berisi 1173 bait tentang qira-at sab’ah. Ia adalah Abul Qasim bin Fairah bin Khalaf bin Ahmad Ar-Ru’aini Al-Syathibi al-Andalusi, wafat pada tahun 590 H. Setelah itu, banyak ulama yang menekuni bidang ini disetiap masa, menegakkan panji-panji al-Qur’an baik dengan membaca dan mengaplikasikannya, hingga akhirnya muncul tokoh penting dalam bidang ilmu tajwid dan qira-at yaitu Imamul Muhaqqiqin wa Syaikhul Muqri-iin Muhammad Ibnu Al-Jazari Al-Syafi’I dengan karangannya Al-Nasyr fil Qiraa-atil Asyr, Thayyibatun Nasyr dan Ad-Duratul Mudhiyyah yang mempolopori bahwa ilmu qira-at ada 10, yaitu sebagai pelengkap apa yang telah dinyatakan oleh Imam al-Syathibi didalam kitab Hirzul Amani. Imam Al-Jazari juga telah mengarang karangan yang berasingan bagi ilmu Tajwid dalam kitabnya “At-Tamhid” dan puisi beliau yang lebih terkenal dengan nama “Matan Al-Jazariah”. Imam Al-Jazari telah mewariskan karangan-karangannya yang begitu banyak berserta bacaannya sekali yang kemudiannya telah menjadi ikutan dan panduan bagi karangan-karangan ilmu Tajwid dan Qiraat serta bacaan al-Quran hingga ke hari ini. Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "galau" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. galau a, bergalau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan pikiran;kegalauan n sifat keadaan hal galau Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak Bentuk kata percakapan tidak baku ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain - Pengganti kata "galau" Kosakata Populer Sedang Dilihat Informasi Tentang Situs Merupakan situs penyedia data mengenai arti kata atau istilah dan cara pengejaannya beserta contoh kalimat yang disadur dari "Kamus Besar Bahasa Indonesia" atau yang biasa disingkat dengan KBBI. Tidak seperti beberapa situs web yang sama, kami mencoba untuk menyediakan berbagai fitur lain, seperti kecepatan akses, menampilkan dengan berbagai membedakan warna untuk jenis kata, tampilan yang tepat untuk semua web browser kedua komputer desktop, laptop dan ponsel pintar dan seterusnya. Fitur lengkap dapat dibaca di bagian fitur Online KBBI. Arti kata seperti kata "galau" di atas ditampilkan dalam warna yang membuatnya mudah untuk mencari entri dan sub-tema. Berikut adalah beberapa penjelasan Jenis kata atau Deskripsi istilah-istilah seperti n kata benda, v kata kerja dalam merah muda pink dengan menggarisbawahi titik. Arahkan mouse untuk melihat informasi tidak semuanya telah dijelaskan Makna 1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dalam huruf tebal dengan latar belakang lingkaran Contoh penggunaan entri / sub entri yang ditandai dengan warna biru Contoh dalam Amsal ditandai di orange Ketika mengeklik hasil dari "Loading" daftar, hasil yang sesuai dengan kata Cari akan ditandai dengan latar belakang kuning Menampilkan hasil yang baik dalam kata-kata dasar dan derivatif, dan makna dan definisi akan ditampilkan tanpa harus kembali men-download data dari server Link cukup Permalink / Link indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'teknologi' akan memiliki link di Kata 'konservatif' akan memiliki link di Kata 'rukun' akan memiliki link di Contoh Kata yang Mirip dengan kata "galau" yaitu galau • sparing • muslim • notabene • sadel • minder • orok • binar • dapra • tengik • prapromosi • rata • aktivis • anemogram • jim • serit • masak • navigasi • pedu • longdres • rente • amplifikasi • energik • reliabel • ulek • fenomena • profil • koheren • kribo • alonim dll Sehingga link ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam menulis, baik pada jaringan dan di luar dikembangkan dengan konsep desain responsif, berarti bahwa penampilan website situs dari KBBI akan cocok di berbagai media, seperti smartphones Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook / laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang tambahan baru di luar KBBI edisi IIIMenulis singkatan di bagian definisi seperti yang, dengan, dl, tt, dp, dr dan lain-lain ditulis secara penuh, tidak seperti yang ditemukan di KBBI PusatBahasa.✔ Informasi tambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 surat, semua akan ditampilkan. Jika hasil pencarian dari "Loading" daftar sangat besar, hasil yang dapat langsung diklik pada akan terbatas jumlahnya. Selain itu, untuk beberapa kata pencarian, sistem akan hanya mencari kata-kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya apa yang dicari adalah "water, minyak, dissolve", sehingga hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan membubarkan beberapa kata pencarian dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kata dengan tanda koma, misalnya mengajar, program, komputer untuk menemukan kata-kata pengajaran, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam "base words" kolom dan hasil dalam bentuk kata-kata turunan akan ditampilkan dalam "Loading" kolom. Ini banyak kata pencarian akan hanya mencari kata-kata dengan minimal 4 Surat panjang, jika sebuah kata yang 2 atau 3 Surat panjang, kata akan data arti kata yang terdapat di website ini merupakan hak cipta dari situs resmi KBBI yang beralamat di Jika anda menemukan padanan kata atau arti kata yang menurut anda tidak sesuai atau tidak benar, maka anda dapat menghubungi ke pihak Badan Bahasa KEMDIKBUD untuk memberikan kritik atau saran Berikut adalah informasi kontak dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Telepon 021 4706287, 4706288, 4896558, 4894546. Faksimile 021 4750407 Email [email protected] Pembukaan – المقدمة 1 يَقُولُ رَاجِي عَفْوِ رَبٍّ سَامِعِ ۞ مُحَمَّدُ بْنُ الْجَزَرِىِّ الشَّافِعِي Akan berkata seseorang yang mengharap ampunan dari Allaah ﷻ Rabb yangMaha Mendengar Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yuusuf Al-Jazariy Ad-Dimasyqi Asy-Syaafi’i. 2 الْحَمْدُ لِلَّهِ وَصَلَّى اللَّهُ ۞ عَلَى نَبِيِّهِ وَمُصْطَفَاهُ Segala puji bagi Allaah ﷻ dan shalawat rahmat dari Allaah ﷻ atas nabi-Nya dan manusia pilihan-Nya, 3 مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِه ۞ وَمُقْرِئِ الْقُرْآنِ مَعْ مُحِبِّه Yaitu Rasuulullaah Muhammad bin Abdullaah juga seluruh keluarga dan para sahabatnya, serta para Muqriil Quran dan para pecintanya. 4 وَبَعْدُ إِنَّ هَذِهِ مُقَدِّمَه ۞ فيماَ عَلَى قَارِئِهِ أَنْ يَعْلَمهْ Kemudian setelah itu, sesungguhnya kitab ini merupakan Muqaddimah pendahuluan yang berisi mengenai apa-apa yang wajib dipelajari oleh para pembaca Al-Quran. 5 إذْ وَاجِبٌ عَلَيْهِمُ مُحَتّمُ ۞ قَبْلَ الشُرُوعِ أَوَّلاً أَنْ يَعْلَمُوا Maka wajib secara mutlak bagi para pembaca Al-Quran, sebelum mereka mulai membaca Al-Quran, hendaklah terlebih dahulu memahami, 6 مَخَارِجَ الْحُرُوفِ وَالصِّفَاتِ ۞ لِيَلْفِظُوا بِأَفْصَحِ اللُغَاتِ Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah serta sifat-sifat yang mengiringinya, agar mereka bisa mengucapkan huruf demi huruf tersebut dengan bahasa yang paling fasih. 7 مُحَررِي التَّجْوِيدِ وَالمَوَاقِف ۞ وَما الَّذِي رُسِّمَ في المَصاَحِفِ Menguasai dan mampu menerapkan kaidah-kaidah tajwid juga kaidah-kaidah waqaf cara berhenti dan memulai membaca Al-Quran dengan baik dan benar, serta memahami apa-apa yang tertulis pada mushaf-mushaf Utsmani, 8 مِنْ كُلِّ مَقْطُوعٍ وَمَوْصُولٍ بِهَا ۞ وَ تَاءِ أُنْثَى لَمْ تَكُنْ تُكْتَبْ بِـ هَا Yaitu dari mulai mengenai dua kata yang tertulis disambung atau dipisah, juga mengenai penulisan huruf Ta ta’nits huruf Ta yang digunakan untuk menunjukkan perempuan/ feminin yang tidak ditulis dengan Ta marbuthah yakni Ta yang berbentuk seperti huruf Ha dengan dua titik di atasnya, padahal biasanya Ta ta’nits ditulis dengan Ta marbuthah bukan Ta maftuhah Ta asli. مخارج الحروف 9 … مَخَارِجُ الحُروفِ سَبْعَةَ عَشَرْ ۞ عَلَى الْذِي يَخْتَارُهُ مَنِ اخْتَبَرْ Tempat-tempat keluar huruf hijaiyah itu berjumlah 17 tujuh belas tempat untuk 29 dua puluh sembilan huruf, berdasarkan pendapat yang terpilih dari para Ulama Ahli Qiraah. Ini merupakan pendapat yang dipilih oleh Al-Imam Ibnul Jazariy. 10 … لِلْجَوْفِ أَلِفٌ وَ أُخْتَاهَا ، وَهِي ۞ حُرُوفُ مَدٍّ لِلْهَوَاءِ تَنْتَهِي Maka pada rongga yang mencakup rongga tenggorokan hingga rongga mulut, terdapat Alif dan saudari-saudarinya yakni huruf-huruf mad Wawu mad dan Ya madyang berhenti seiring dengan berhentinya nafas. 11 … ثُمَّ لأَقْصَى الحَلْقِ هَمْزٌ هَاءُ ۞ وَمِنْ وَسَطِهِ فَعَيْنٌ حَاءُ Kemudian pada tenggorokan yang paling jauh dari rongga mulut, tepatnya pada pangkal pita suara laring, keluar dua huruf Hamzah dan Ha. Kemudian pada tenggorokan bagian tengah, yakni pada katup epiglotis lisaanul mizmaar keluar huruf Ain dan Ha, 12 … أَدْنَاهُ غَيْنٌ خَاؤُهَا والْقَافُ ۞ أَقْصَى اللِّسَانِ فَوْقُ ثُمَّ الْكَافُ Pada tenggorokan yang paling dekat dengan rongga mulut, keluar huruf Ghain dan Kha, tepatnya merupakan persentuhan antara bagian belakang lidah jadzrul lisaan dengan ujung uvula, yakni daging yang tersambung dengan langit-langit dan merupakan persimpangan antara rongga mulut dengan rongga hidung, dekat dengan orofaring faring bagian tengah.Adapun huruf Qaf keluar dari pangkal lidah yang bersentuhan dengan langit- langit atas, yakni langit-langit yang huruf Kaf… 13 … أَسْفَلُ وَالوَسْطُ فَجِيمُ الشِّينُ يَا ۞ وَالضَّادُ مِنْ حَافَتِهِ إِذْ وَلِيَا Tempat keluarnya di bawah huruf Qaf, yakni persentuhan antara pangkal lidah dengan langit-langit yang keras dan yang lunak sekaligus, sedikit di bawah tempat keluarnya huruf tengah lidah keluar huruf Jim bila disentuhkan ke langit-langit, serta keluar huruf Syin dan Ya bila digerakkan mendekati Dhad keluar dari sisi lidah yang memanjang dari pangkal lidah hingga ke ujung lidah, saat bersentuhan dengan… 14 … اَلأضْرَاسَ مِنْ أَيْسَرَ أَوْ يُمْنَاهَا ۞ وَاللاَّمُ أَدْنَاهَا لمُنْتَهَاهَا Gigi geraham, baik yang sebelah kiri ataupun sebelah kanan, bahkan bisa juga kedua sisi lidah disentuhkan dengan gigi geraham yang kiri dan yang kanan Lam keluar dari ujung sisi lidah yang merupakan akhir dari tempat keluarnya huruf Dhad di sebelah kiri melingkar hingga sebelah kanan, melalui akhir dari ujung sisi lidah pada bagian depan kepala lidah. Disentuhkan dengan langit-langit yang dekat dengan gusi gigi seri atas. 15 … وَالنُّونُ مِنْ طَرَفِهِ تَحْتُ اجْعَلُوا ۞ وَالرَّا يُدَانِيهِ لِظَهْرٍ أَدْخَلُوا Dan huruf Nun keluar dari ujung lidah yang bersentuhan dengan langit-langit di bawah tempat keluarnya huruf Lam, lebih dekat ke gusi gigi seri huruf Ra keluar dekat dengan tempat keluarnya huruf Nun, namun sedikit masuk ke punggung lidah, yakni bagian ujung lidah yang dekat dengan tengah lidah. 16 … وَالطَّاءُ وَالدَّالُ وَتَا مِنْهُ وَمِنْ ۞ عُلْيَا الثَّنَايَا والصَّفِيرُ مُسْتَكِنْ Huruf Tha, Dal, dan Ta keluar dari bagian ujung lidah yang bersentuhan dengan bagian belakang gigi seri atas. Huruf-huruf Shafir yakni Shad, Zay, dan Sin keluar bila ujung lidah tegak/ sejajar… 17 … مِنْهُ وَمِنْ فَوْقِ الثَّنَايَا السُّفْلَى ۞ وَالظَّاءُ وَالذَّالُ وَثَا لِلْعُلْيَا Dan mendekat ke atas gigi seri bawah. Adapun huruf Zha, Dzal, dan Tsa lebih tinggi lagi, 18 … مِنْ طَرْفَيْهِما وَمِنْ بَطْنِ الشَّفَهْ ۞ فَالْفَا مَعَ اطْرافِ الثَّنَايَا المُشْرِفَهْ Yakni keluar dari persentuhan ujung lidah dengan ujung gigi seri atas. Dan dari perut bibir bawah yang bersentuhan dengan ujung gigi seri atas keluar huruf Fa. 19 … للشَّفَتَيْنِ الْوَاوُ بَاءٌ مِيمُ ۞ وَغُنَّةٌ مَخْرَجُهَا الخَيْشُومُ Dari dua bibir keluar huruf Wawu, Ba, dan Mim. Sedangkan huruf-huruf Ghunnah suara dengung pada Nun dan Mim tempat keluarnya adalah rongga hidung. صفات الحروف 20 صِفَاتُهَا جَهْرٌ وَرِخْوٌ مُسْتَفِلْ ۞ مُنْفَتِحٌ مُصْمَتَةٌ وَالضِّدَّ قُلْ Sifat-sifat huruf itu di antaranya Jahr jelas/ tertahannya udara, Rakhawah mengalirnya suara, Istifal merendahnya lidah, Infitah terbukanya lidah dengan langit-langit, dan Ishmat lebih sulit keluar. Mereka merupakan sifat-sifat yang memiliki lawan. Adapun lawan-lawannya adalah 21 مَهْمُوسُهَا فَحَثّهُ شَخْصٌ سَكَتَ ۞ شَدِيدُهَا لَفْظُ أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ Sifat Hams mengalirnya udara yang merupakan lawan dari sifat Jahr huruf- hurufnya terkumpul pada kalimat “Fahatstsahu Syakhshun Sakat”, yakni huruf Fa, Ha, Tsa, Syin, Kha, Shad, Sin, Kaf, dan Ta. Sifat Syiddah kuat/ tertahannya suara, yang merupakan lawan dari sifat Rakhawah, huruf-hurufnya “Ajid Qathin Bakat”, yakni Hamzah, Jim, Dal, Qaf, Tha, Ba, Kaf, dan Ta. 22 وَبَيْنَ رِخْوٍ وَالشَّدِيدِ لِنْ عُمَرْ ۞ وَسَبْعُ عُلْوٍ خُصَّ ضَغْطٍ قظْ حَصَرْ Dan di antara sifat Rakhawah dan Syiddah ada sifat pertengahan bayniyah/ tawassuth, yang huruf-hurufnya terkumpul dalam “Lin Umar”, yakni Lam, Nun, Ain, Mim, dan Ra. Dan ada tujuh huruf yang lidah tegang dan terangkat saat mengucapkannya Isti’la, lawan dari Istifal, terangkum dalam “Khushsha Dhaghthin Qizh”, yakni Kha, Shad, Dhad, Ghain, Tha, Qaf, dan Zha. 23 وَصَادُ ضَادٌ طَاءُ ظَاءٌ مُطْبَقَه ۞ وَفَرَّ مِنْ لُبِّ الحُرُوفُ المُذْلَقَهْ Huruf Shad, Dhad, Tha, dan Zha merupakan huruf-huruf yang memiliki sifat Ithbaq, yakni lidah terangkat sangat tinggi hingga seolah-olah menempel langit-langit dan tidak menyisakan ruang antara lidah dengan langit-langit, merupakan lawan dari sifat Infitah. Dan “Farra Min Lubbi”, yakni huruf Fa, Ra, Mim, Nun, Lam, dan Ba merupakan huruf-huruf yang lebih mudah dan cepat dikeluarkan Idzlaq dibandingkan selainnyaIshmat, disebabkan dekatnya dengan ujung lidah. 24 صَفِيرُهَا صَادٌ وَزَاىٌ سِينُ ۞ قَلْقَلَةٌ قُطْبُ جَدٍّ وَاللِّينُ Juga ada huruf-huruf yang tidak memiliki lawan, di antaranya sifat Shafir huruf yang berdesis, yakni huruf Shad, Zay, dan Sin. Huruf-huruf yang memiliki sifat Qalqalah Dan huruf yang memiliki sifat Liin lembut… 25 وَاوٌ وَيَاءٌ سَكَنَا وَانْفَتَحَا ۞ قَبْلَهُماَ وَالاِنْحِرَافُ صُحَّحَا Yaitu huruf Wawu dan Ya bila keduanya dalam keadaan sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah. Dan sifat Inhiraf menyimpangnya makhraj dibenarkan… 26 في اللاًَّمِ وَالرَّا وَبِتَكْرِيرٍ جُعلْ ۞ وَلِلتَّفَشِّي الشِّينُ ضَاداً اسْتَطِلْ Pada huruf Lam dan Ra saja. Huruf Lam makhrajnya menyimpang ke makhrajnya Nun saat mengucapkan Lam tebal dan huruf Ra menyimpang ke makhrajnya Lam saat mengucapkan Ra tipis. Lalu huruf Ra juga memiliki sifat Takrir getaran yang berulang. Huruf Syin memiliki sifat Tafasysyi udara yang berhembus deras di dalam mulut. Sedangkan huruf Dhad memiliki sifat Istithaalah, yakni memanjangnya makhraj Dhad dari sisi ujung lidah hingga ujung sisi lidah pada makhraj Lam. التجويد 27 وَالأَخْذُ بِالتَّجْوِيدِ حَتْمٌ لاَزِمُ ۞ مَنْ لَمْ يُجَوْدِ الْقُرَآنَ آثِمُ Dan mengamalkan tajwid hukumnya wajib secara mutlak. Siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan tajwid saat membaca Al- Quran, maka ia berdosa. 28 لأَنَّهُ بِهِ الإِلَهُ أَنْزَلاَ ۞ وَهَكَذَا مِنْهُ إِلَيْنَا وَصَلاَ Karena bersama dengan tajwid Allah menurunkan Al-Quran dan cara membacanya. Serta bersama dengan tajwid pula Al-Quran dan cara membacanya sampai kepada kita. 29 وَهُوَ أَيْضاً حِلَْيةُ التِّلاَوَةِ ۞ وَزِينَةُ الأَدَاءِ وَالْقِرَاءَةِ Dan tajwid juga merupakan penghias bacaan Al-Quran. Bacaan Al-Quran menjadi indah karena tajwid, bukan sekedar karena indahnya suara atau langgam. Baik itu saat tilawah tadarrus/ wiridan, adaa talaqqi/ mengambil bacaan dari guru, ataupun qiraah, yakni membaca secara umum. Artinya, Al-Quran mesti dihiasi dengan tajwid dalam keadaan apapun. 30 وَهُوَ إِعطْاءُ الْحُرُوفِ حَقَّهَا ۞ مِنْ صِفَةٍ لَهَا وَمُستَحَقَّهَا Tajwid adalah memberikan setiap huruf hak, berupa sifat-sifatnya dan juga mustahaknya. 31 وَرَدُّ كُلِّ وَاحِدٍ لأَصلِهِ ۞ وَاللَّفْظُ فِي نَظِيرِهِ كَمِثْلهِ Tajwid juga artinya adalah mengembalikan setiap huruf ke makhraj asalnya. Yakni tidak mengucapkan huruf hijaiyah sembarangan bukan dari tempat keluar yang sebenarnya. Serta konsisten dalam membaca lafazh-lafazh yang sama hukumnya, tidak membeda-bedakan satu sama lainnya dalam sekali baca. Misalnya kita membaca mad wajib dengan 5 lima harakat pada satu ayat, maka bila bertemu dengan mad wajib di ayat yang lain, kita harus membacanya 5 lima harakat, dengan hitungan yang sama. Begitu pula pada hukum-hukum tajwid yang lain. 32 مُكَمِّلاً مِنْ غَيْرِ مَا تَكَلُفِ ۞ بِاللُطْفِ فِي النُّطْقِ بِلاَ تَعَسُّف Tajwid juga bermakna membaca Al-Quran dengan sempurna, baik dari sisi makhraj, sifat, dan hukum-hukumnya tanpa berlebih-lebihan, seperti orang yang mengucapkan Hamzah terlalu ditekan sehingga mirip orang yang muntah, atau mengucapkan mad yang dua harakat menjadi empat hingga enam harakat. Jadi usaha kita adalah mengerahkan kemampuan sekuat tenaga hingga tercapai kesempurnaan bacaan, bukan untuk melebihi kapasitas dari apa yang disyari’atkan. Lalu mengalirkan bacaan dengan pengucapan yang lembut tanpa serampangan, yakni dengan mudah dan ringan saat mengucapkannya, namun tetap memenuhi kadar ketentuan yang telah ditetapkan. Bukan mengucapkannya sembarangan dan asal-asalan semau kita. 33 وَلَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ تَرْكِهِ ۞ إِلاَّ رِيَاضَةُ امْرِئٍ بِفَكِّه Dan tidak ada yang membedakan antara orang yang mengamalkan tajwid dengan orang yang meninggalkannya, kecuali latihan terus menerus secara konsisten dengan lisannya. Artinya, seseorang yang mempelajari tajwid tidak akan mendapatkan apa-apa. Ia tidak akan berbeda dengan orang yang tidak mempelajari tajwid kecuali bila ia rajin melatih ilmu yang dipelajarinya dengan konsisten dan diiringi dengan kesabaran. التفخيم والترقيق 34 … فَرقَّقَنْ مُسْتَفِلاً مِنْ أَحْرُفِ … وَحَاذِرَنْ تَفْخيِمَ لَفْظِ الأَلِفِ Dan tarqiq-kanlah tipiskan suara pada huruf-huruf Istifal, karena kondisi asal mereka adalah tipis kecuali Alif, Lam, dan Ra. Serta berhati-hatilah jangan sampai men- tafkhim-kan menebalkan lafazh Alif bila sebelumnya huruf-huruf tarqiq. 35 … كَهَمْزِ أَلْحَمْدُ أَعُوذُ إِهْدِنَا … أللَّهَ ثُمَّ لاَمَ لِلَّهِ لَنَا Juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Hamzah, seperti pada kata “Alhamdu”, “A’uudzu”, “Ihdinaa”, dan kata “Allaah”. Kemudian berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Lam pada kata “Lillaahi”, “Lanaa”, 36 … وَلْيَتَلَطَّفْ وَعَلَى اللَّهِ وَلاَ الضْ … وَالمِيمِ مِنْ مَخْمَصَةٍ وَمِنْ مَرَضْ Juga kata “Walyatalaththaf”, “’Alallaahi”, dan pada kata “Waladh”. Juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Mim, seperti pada kata “Makhmashah”, dan “Mim Maradh”, 37 … وَبَاءَ بَرْقٍ بَاطِلٍ بِهِمْ بِذِي … وَاحْرِصْ عَلَى الشِّدَّةِ وَالجَهْرِ الَّذِي Juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Ba, seperti pada kata “Barqin”, “Baathil”, “Bihim”, dan “Bidzi”. Lalu jagalah baik-baik sifat Syiddah dan Jahr yang ada pada… 38 … فِيهَا وَفِى الْجِيِمِ كَحُبِّ الصَّبْرِ … ورَبْوَةٍ اجْتُثَّتْ وَحَجِّ الْفَجْرِ Huruf Ba dan Huruf Jim, seperti kalimat “Hubbi”, “Ash-Shabri”, “Rabwatin”, “Ujtutstsat”, “Hajji”, dan “Al-Fajri”. Maksudnya jangan sampai menjadikan huruf Ba menjadi huruf yang Rakhawah atau Hams, begitu pula huruf Jim, jangan sampai menyerupai huruf “C”. 39 … وَبَيِّنَنْ مُقَلْقَلاً إِنْ سَكَنَا … وَإِنْ يَكُنْ فِي الْوَقْفِ كَانَ أَبْيَنَا Dan jelaskanlah sifat Qalqalah bila hurufnya berada pada posisi sukun, dan bila berada di akhir kalimat waqaf, maka Qalqalah-nya mesti lebih jelas lagi. 40 … وَحَاءَ حَصْحَصَ أَحَطْتُ الْحَقُّ … وَسِينَ مُسْتَقِيمِ يَسْطُوا يَسْقُوا Dan juga berhati-hatilah jangan sampai menebalkan huruf Ha, seperti pada kata “Hash-hasha”, “Ahath-tu”, “Al-Haqqu”. Begitu pun pada huruf Sin, jangan sampai menebalkannya, seperti pada kata “Mustaqiim”, “Yasthu”, dan “Yasqu”

kata kata galau ahli tajwid